Minggu, 02 Oktober 2011

1001 tentang Angelica O'Callaghan - PRE SECTION -

sebuah cerita yang dipengaruhi oleh kerandoman di tengah malam, lembaran-lembaran skripsi dan perut buncit.

---


Aku Angelica.
Adrienne Angelica O'Callaghan.
Aku adalah anak dari Marie O'Callaghan dan Christopher O'Callaghan.
Namaku diambil dari nama seorang sahabat ibuku, mendiang Adrienne Smith.
Aku lahir di Irlandia, tepatnya di county Cork.
Menurut ibuku, aku lahir pada tanggal 18 September 1990,tepat pada pukul 00.30.
Tengah malam itu, ibu bilang bulan sedang terlihat penuh dan sangat cantik.

Sejak aku lahir hingga sebelum kami pindah ke Indonesia, kami tinggal di Cork, tepatnya di kota Kinley.
Kota tempat tinggal kami dekat dengan pesisir pantai, itulah sebabnya aku sering bermain di pantai. Bersahabat dengan pasir, ombak, angin dan kerang-kerang.
Sejak aku kecil, ibu selalu khawatir karena aku hanya memiliki 2 teman yaitu ibuku dan Jessica, anak tetangga kami yang umurnya sebaya denganku. Aku menyayangi Jessie seperti saudaraku sendiri, karena aku tidak memiliki saudara kandung, begitu pula dengan Jessie.

Ibu tidak pernah memasukkanku ke sekolah umum, karena ibu mencemaskan fisikku yang tidak umum. Ya, aku memang tidak seperti anak-anak lainnya. Karena itu, ibu memilih metode home schooling lah yang paling tepat untukku saat itu. Aku diajarkan oleh miss Sue, guru terbaik yang pernah kutemui sepanjang hidupku. Miss Sue datang kerumahku setiap Senin hingga Sabtu, 5 jam sehari (kecuali hari sabtu yang hanya 3,5 jam). Berbalik dengan Jessie, yang bersekolah di Saint Anglican School yang jaraknya hanya beberapa blok dari rumah kami. Setiap sore, aku dan Jessie selalu bermain bersama di halaman belakang rumah kami. Terkadang kami bermain di rumah pohon halaman belakang rumahku, atau bermain pesta teh di halaman belakang rumah Jessie. Halaman belakang kami hanya dipisahkan oleh kayu-kayu yang terjajar rapih dan ditancapkan ke tanah, tingginya sekitar 5 kaki. Ayah Jessie, Mr. George sengaja membuat engsel pada salah satu kayu dan memotongnya setinggi badan kami, agar aku dan Jessie lebih mudah untuk bermain.

Suatu hari, ibu memutuskan untuk berhenti home schooling untukku. Ibu khawatir aku nantinya akan semakin sulit berkomunikasi dengan orang lain. Jadilah, aku mulai masuk di kelas 10 di sekolah umum khusus Kinley. Aku memang tidak seperti anak-anak pada umumnya, tapi aku terbilang pintar untuk anak-anak sejenisku.

Hari pertamaku menginjakkan kaki di koridor sekolahku, tatapanku kosong. Yang ada di kepalaku hanyalah ingin menemukan lokerku yang bernomor 1324 dan masuk ke kelas Biologi di ruang 20. Berpasang-pasang mata menatapku dengan penuh tanda tanya, saat aku memasuki ruangan itu. Aku melihat bibir mereka bergunjing, ada yang menutupinya dengan tangan, ada yang terlihat mengucapkan kata "dork". Apakah ini yang terjadi di sekolah? Apakah Jessie juga seperti orang-orang ini? Mengapa mereka seperti ini?

"Class! Silent! Kenalkan teman baru kalian Angelica. Dear, bisa kamu tulis namamu di papan tulis?", aku melihat bibir ibu Judy, guru biologiku, mengucapkan kata-kata itu.

Aku pun mengangguk dan mulai menuliskan namaku di papan tulis

 - ADRIENNE ANGELICA O'CALLAGHAN -

Aku merasakan sebuah pulpen mendarat di dekat telinga kanan belakang kepalaku. Seketika telingaku terasa hangat, semakin lama semakin panas. Aku melihat pulpen yang menghantam kepalaku berguling di lantai dengan bercak-bercak merah di ujungnya. 


------------------------------------------------------------------------------------------------------------


"Tik-Tik-Tik-Tik-Tik"

Aku terbangun oleh suara alat pendeteksi nadi di samping kananku. Selang-selang apa ini?, aku terbangun di atas ranjang yang mengikat tanganku dengan selang-selang transparan ini dan aku tersadar aku sedang diinfus. Di kamar VIP rumah sakit ini, hanya ada aku. Kemana ibu? teman-teman kelasku? Aku pun beranjak duduk.


Mataku langsung teruju pada sebuah lukisan dari krayon yang dulu pernah aku buat dan kuberikan pada Jessie. Mengapa lukisan ini disini, pikirku. Ku lihat lukisan ini pekat-pekat di tangan kananku, aku teringat masa kecilku. Teringat tentang sebuah nama, James Orlando si anak lelaki maniak coklat. James........