Senin, 12 Desember 2011

Cerita si Kue Loyang

Aku adalah sebuah kue.
Kue loyang atau (bahasa kerennya) pancake.


Dahulu....
Aku bundar, berwarna kuning kecoklatan dengan ujung yang tak rata.
Dulu aku adalah kue loyang pisang.
Kemudian aku adalah kue loyang tanpa rasa, ketika pisang tak lagi menjadi topping-ku.


Sekarang....
Sekarang aku tetap kue loyang yang isi, bentuk dan rasanya tetap seperti dulu.


Sekarang akan selalu ada sirup maple yang berdiri disampingku untuk menemani, 
Bersedia berada di belakangku untuk menjadi tempat bersandar.
Bersedia berada di depanku untuk menuntun langkahku.
Dan bersedia menemaniku tertawa ceria di setiap harinya.




Satu menu baru di pagi hari: 
Special Maple Pancake


For my dearest best friend and lover, Mauritius Donie Sukma Wibowo.

Sabtu, 05 November 2011

Realita dan Fiksi seorang "R. Mauritius Donie T.P."



cerita ini diangkat dari realita kehidupan seorang jejaka yang bernama MAURITIUS DONIE, yang bercampur dengan dramatisasi dan ambiguitas yang melebihi ilusi (bahasanya belaga ngalahin Dan Brown ceritanya, hehe).
apabila terdapat kesamaan, cerita atau perkataan, maka itu adalah hal yang luar biasa wajar.




PEMBERITAHUAN !! <--- eitss..santai kapsloknya mbak sist!
Terdapat satu dan banyak adegan yang di dramatisasi untuk kepentingan penulis dan apa yang ditulis. Harap maklum. Terima kasih dan selamat menikmati lek bro, jeung sist! 


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------


"Tuhan maha adil"
"Tuhan itu...sutradara terbaik sepanjang masa"
"Tuhan itu...penulis skenario"
"Tuhan itu...hmmm..Sesuatu banget yaah"
"Tuhan itu...yaowoooh unyu"


Dari beberapa statement di atas, statement terakhirlah yang kurang lebih menggambarkan sosok seorang jejaka berkepala kopong yang isinya terdiri dari 70% mecin, 20% bubuk cabe, 9% joget bugil dan 1% ketampanan.


Jejaka yang mayoritas susunan otaknya berisi mecin inilah yang menjadi subjek dan objek pembahasan ini. Namanya adalah R. Mauritius Donie T.P. (Raden Mauritius Donie Tebar Pesona), benar-benar ajaib bukan namanya?! Dari namanya aja udah tercermin polah tingkahnya. 'Raden' itu, yaa as we know lah ya, pasti berbau2 keraton gitu, hmm.. agak-agak angker gimana gitu sih emang. Terus 'Mauritius', itu adalah nama sebuah pulau di deket Madagaskar, yaaa pulau itu kan luas lah ya, sesuai ya sama jidatnya yang empunya nama. Terus 'Donie', asal katanya dari kata don't dalam bahasa Inggris yang artinya tidak atau jangan, hmmm..emang anak ini suka berkelakuan yang tidak-tidak seperti nyabutin bulu mata, bulu idung, bulu dada dan bulu ketek. And the last 'Tebar Pesona', yang ini udah ga perlu dijelasin lagi. Anak ini emang suka banget tepar pesona, terlebih lagi menebar pesona kedua buah dadanya. Loh dia kan cowok? Ya! Betul sekali, tapi ajaibnya dia cowok bertetek. Sungguh keajaiban dunia!


Donie atau Donce atau Donita (begitulah panggilannya) adalah seorang pemuda virgo. Sahabat saya ini memang kurang lebih kepribadiannya berciri virgo sekali. Makanya, jangan heran kalau kita berdua sering nunjuk dan melontarkan kalimat "Virgo yaaaa?" satu sama lain. 


Eh, gimana sih penampakannya bocah yang kalau dituker sama knalpot bekas masih berhadiah rumah 1700x2000 ini? Nih nih gue beri nih... Eh tapi baca audzubillahiminasyaitonirojim dulu ya, soalnya suka banyak yang kesurupan begitu ngeliat foto ini..





--> Donie, 22 tahun 
"Sudahkah anda sikat gigi pake linggis? Minum air aki? dan cemilin busi? Saya SUDAH! Enak lho!"









Baju kuning bertuliskan STONERS milik Donie itu merupakan baju favorit saya sejak tengah malam dimana kedua sahabat saya (Donie & Oding) mem'birthday surprise'kan saya dan Donie terlihat semog dan montog dengan teteknya. Semenjak itu, pencet-pencet tetek Donie menjadi hobi baru saya. Selain punya kebiasaan sikat gigi pake linggis, minum air aki dan nyemilin busi, jangan sedih sodara-sodara! Sahabat saya ini juga punya hobi makanin sabun dan guling-guling di rel kereta, sesekali juga pernah terlihat lagi selonjoran santai di jalur busway. Kok bisa? Jawabannya cuma satu: soalnya bokapnya Donie itu jagoan, Naruto aja bergurunya sama bokapnya Donie. Jadi, kalau misalnya kami ber-enam (saya, Donie dan 4 sahabat kami yang lain) lagi ditengah kemacetan, Donie langsung keluarin sirine sinar biru Ultraman yang ada di mobilnya. Sontak, semua mobil langsung minggir masbroh! Ternyata jazz hitam berplat nomor B xxxx YN ini juga sudah ditransfer ilmu tenaga dalam oleh Donie, makanya bisa ngangkut saya yang perawakannya bisa nutupin daerah Pondok Kelapa. AJAIB!


Anak kecil normal kan biasanya punya cita-cita jadi dokter, astronot, presiden atau arsitek. Dulu waktu kecil, Donie begitu ditanya cita-citanya apa, jawabannya cuma: jadi MAFIA dan MODEL POSTER OPTIK MELAWAI. -__-
Sayangnya, cita-citanya udah usang seperti harapan-harapan Donie yang lain. Karena cita-citanya ga kesampaian, jadilah Donie suka merias dirinya ala-ala mafia dan model optik melawai kaya gini......




Donie yang juga diduga lahir sebelum masehi ini juga ajaib, karena keanehan selera lagunya yang terkadang 'abegeh' sekali dan terkadang retro nan jadul. Lagu-lagu retro nan jadulnya seperti lagu-lagu the Beatles dan Mandy. Saya, Donie dan Oding memang suka berdebat dan berkelahi sengit soal masalah lagu, pasalnya Oding suka lagu instrumental klasik, Donie suka lagu-lagu trance progressive dan saya suka lagu-lagu indie britpop. Tapi kami semua langsung diam, tertegun, menghayati, terhenyak, bisu tanpa kata dan dilanjutkan dengan garuk-garuk jok mobil kemudian langsung nge-tweet galau begitu denger lagu Someday-nya John Legend. Kemudian kami bertiga langsung silet-silet tangan, bedah jantung dan potong jari kaki saking galaunya denger Someday.


Selain itu, Donie juga pernah mendapatkan wangsit dari Ki Jajar Genjang, wangsitnya itu berbunyi pesan agar Donie banyak-banyak berdoa. Wangsit itulah penyebab dari kekacauan dunia! Wangsit itulah yang membuat saya dan sahabat-sahabat lainnya muntah dan buang air selama 7 hari 7 malam. Wangsit itulah asal muasal Donie berdoa. Peringatan! Hati-hati dan waspadalah ketika Donie mulai menengadahkan tangannya untuk berdoa dan mengawali doanya dengan kalimat "Yaowooh tolong aim yaowohhh......", karena bukan tidak mungkin bahwa anda akan mengalami radang pencernaan dan sesak napas. 


Tapi dibalik ke-ajaib-an dan ke"iyuh"an Donie, dibalik itu semua, dibalik ini semua, ada 2 gunung Semeru di dadanya. Selain 2 Gunung Semeru, dibalik itu semua, Donie adalah pribadi yang perhatian namun menyebalkan, tepat waktu, detail, analitis, berpikir praktis, simple, protektif namun ga posesif, menghibur setiap saat dan serius di saat yang tepat. Dibalik itu semua, Donie punya hati, Donie punya cinta. Mungkin terlihat flirter dan ganjen, tapi ketulusan itu tidak pernah berbohong. That's why I love you, Donita. That's why WE LOVE YOU! Always keep cheerful dear Brother and bestfriend and please don't ever grow your mustaches, it looks horrible. hahahaha






P.S. : Posting ini hanya untuk hiburan lhoo, semoga sudah terhibur *joget belepotan* :D 



Minggu, 02 Oktober 2011

1001 tentang Angelica O'Callaghan - PRE SECTION -

sebuah cerita yang dipengaruhi oleh kerandoman di tengah malam, lembaran-lembaran skripsi dan perut buncit.

---


Aku Angelica.
Adrienne Angelica O'Callaghan.
Aku adalah anak dari Marie O'Callaghan dan Christopher O'Callaghan.
Namaku diambil dari nama seorang sahabat ibuku, mendiang Adrienne Smith.
Aku lahir di Irlandia, tepatnya di county Cork.
Menurut ibuku, aku lahir pada tanggal 18 September 1990,tepat pada pukul 00.30.
Tengah malam itu, ibu bilang bulan sedang terlihat penuh dan sangat cantik.

Sejak aku lahir hingga sebelum kami pindah ke Indonesia, kami tinggal di Cork, tepatnya di kota Kinley.
Kota tempat tinggal kami dekat dengan pesisir pantai, itulah sebabnya aku sering bermain di pantai. Bersahabat dengan pasir, ombak, angin dan kerang-kerang.
Sejak aku kecil, ibu selalu khawatir karena aku hanya memiliki 2 teman yaitu ibuku dan Jessica, anak tetangga kami yang umurnya sebaya denganku. Aku menyayangi Jessie seperti saudaraku sendiri, karena aku tidak memiliki saudara kandung, begitu pula dengan Jessie.

Ibu tidak pernah memasukkanku ke sekolah umum, karena ibu mencemaskan fisikku yang tidak umum. Ya, aku memang tidak seperti anak-anak lainnya. Karena itu, ibu memilih metode home schooling lah yang paling tepat untukku saat itu. Aku diajarkan oleh miss Sue, guru terbaik yang pernah kutemui sepanjang hidupku. Miss Sue datang kerumahku setiap Senin hingga Sabtu, 5 jam sehari (kecuali hari sabtu yang hanya 3,5 jam). Berbalik dengan Jessie, yang bersekolah di Saint Anglican School yang jaraknya hanya beberapa blok dari rumah kami. Setiap sore, aku dan Jessie selalu bermain bersama di halaman belakang rumah kami. Terkadang kami bermain di rumah pohon halaman belakang rumahku, atau bermain pesta teh di halaman belakang rumah Jessie. Halaman belakang kami hanya dipisahkan oleh kayu-kayu yang terjajar rapih dan ditancapkan ke tanah, tingginya sekitar 5 kaki. Ayah Jessie, Mr. George sengaja membuat engsel pada salah satu kayu dan memotongnya setinggi badan kami, agar aku dan Jessie lebih mudah untuk bermain.

Suatu hari, ibu memutuskan untuk berhenti home schooling untukku. Ibu khawatir aku nantinya akan semakin sulit berkomunikasi dengan orang lain. Jadilah, aku mulai masuk di kelas 10 di sekolah umum khusus Kinley. Aku memang tidak seperti anak-anak pada umumnya, tapi aku terbilang pintar untuk anak-anak sejenisku.

Hari pertamaku menginjakkan kaki di koridor sekolahku, tatapanku kosong. Yang ada di kepalaku hanyalah ingin menemukan lokerku yang bernomor 1324 dan masuk ke kelas Biologi di ruang 20. Berpasang-pasang mata menatapku dengan penuh tanda tanya, saat aku memasuki ruangan itu. Aku melihat bibir mereka bergunjing, ada yang menutupinya dengan tangan, ada yang terlihat mengucapkan kata "dork". Apakah ini yang terjadi di sekolah? Apakah Jessie juga seperti orang-orang ini? Mengapa mereka seperti ini?

"Class! Silent! Kenalkan teman baru kalian Angelica. Dear, bisa kamu tulis namamu di papan tulis?", aku melihat bibir ibu Judy, guru biologiku, mengucapkan kata-kata itu.

Aku pun mengangguk dan mulai menuliskan namaku di papan tulis

 - ADRIENNE ANGELICA O'CALLAGHAN -

Aku merasakan sebuah pulpen mendarat di dekat telinga kanan belakang kepalaku. Seketika telingaku terasa hangat, semakin lama semakin panas. Aku melihat pulpen yang menghantam kepalaku berguling di lantai dengan bercak-bercak merah di ujungnya. 


------------------------------------------------------------------------------------------------------------


"Tik-Tik-Tik-Tik-Tik"

Aku terbangun oleh suara alat pendeteksi nadi di samping kananku. Selang-selang apa ini?, aku terbangun di atas ranjang yang mengikat tanganku dengan selang-selang transparan ini dan aku tersadar aku sedang diinfus. Di kamar VIP rumah sakit ini, hanya ada aku. Kemana ibu? teman-teman kelasku? Aku pun beranjak duduk.


Mataku langsung teruju pada sebuah lukisan dari krayon yang dulu pernah aku buat dan kuberikan pada Jessie. Mengapa lukisan ini disini, pikirku. Ku lihat lukisan ini pekat-pekat di tangan kananku, aku teringat masa kecilku. Teringat tentang sebuah nama, James Orlando si anak lelaki maniak coklat. James........

Rabu, 17 Agustus 2011

The Story of Kentir Clan - THE PROLOGUE -

Sesungguhnya ini adalah kisah fiktif yang nyata.
Sebuah kisah tentang makhluk-makhluk ajaib sejagad raya.
Apabila terdapat kesamaan cerita atau tokoh, ingatlah bahwa ini adalah sebuah imajinasi spektakuler 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

The Symbol of Kentir Clan


Simbol yang dipercaya adalah merupakan tanda yang disematkan oleh Dewa Neptunus kepada leluhur Kentir Clan. Simbol yang terdiri dari 3 ruh reinkarnasi yang dipercaya akan mengubah nasib rakyat Planet Masopotami. Simbol turun temurun yang melambangkan akan lahirnya ketiga jejaka tangguh dan ajaib, diramalkan merupakan hasil reinkarnasi kombinasi dari Syai Baba, Musolini dan Charly Chaplin.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 プロローグ
Auftakt


STARRING:
3 Jejaka Kentir - Oding, Donie dan Nay Kentir
(para insan muda bersaudara yang berharap dan menanti digenjreng pujaan hati mereka)


Oding Kentir (Kaka Pertama)
Ciri-ciri : Pria perjaka ting-ting, 22 tahun. Berperawakan cungkring unyu dan rambut cepak berkonsep.
Hobi : Berharap, berharap dan BERHARAP
Tagline : Genjreng akyu dong kakaaa...


Donie Kentir (Kaka Kedua)
Ciri-ciri : Sering disangka kembar dempet Ali Syakieb versi 17 tahun. Berusia 22 tahun. Lidah langsung ngejulur begitu ngeliat cewek bening dan berbulu dada.
Hobi : Ngedipin cewek (terutama anak SMA dan SMP yang kiyut)
Tagline : The master of Flirter. The king of Ganjen.


Nay Kentir (Adik Bungsu)
Ciri-ciri : Berkedok wanita. Berusia 22 tahun. Jenis kelamin masih dipertanyakan antara perempuan macho, pria tulen atau banci macho. Bertubuh padat dan semogh (begitu kalau kata orang Banyumas).
Hobi : Mengkhayal, berharap dan menunggu (yang tak pasti)
Tagline : %*&# chemoongudh ea ckackagh #%@&#


------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Bermula dari sebuah planet yang bernama Masopotomi, tempat tinggal Klan Kentir. Di planet ini terdapat 5 klan yang menguasai planet Masopotomi dengan wilayah yang terbagi dalam 10 wilayah. Daerah yang dikuasai oleh Klan Kentir, salah satunya adalah daerah Hole of Good Hope atau Lubang Harapan.


Ya, semua dewan dan petinggi Klan Kentir hingga rakyat biasa memiliki lumbung harapan di setiap halaman rumah mereka. Ini adalah tradisi kepercayaan yang dianut turun-temurun oleh para leluhur. Selalu terjadi pertempuran di planet Masopotomi, dan sampailah pada suatu pagi kejadian yang sungguh waw membuat takjub. LUMBUNG HARAPAN HILANG! ya semuanya hilang.


Pasti dicuri, pasti sengaja dirampas oleh salah satu petinggi Klan Mogumogu. Ya, wanita dengan baju berjazirah besi dan berkuda, si Riskun Mogumogu. Dialah tersangka utama di pagi hari itu. Hanya dia. Hanya dia. Hanya dia.


Akankah Oding, Donie dan Nay Kentir, ketiga jejaka dari Klan Kentir memusnahkan si Riskun Mogumogu? Akankah lumbung harapan bersinar lagi?
Akankah harapan-harapan itu ada lagi?


Nantikan cerita selanjutnya, only available on septyanataya.blogspot.com :p  



Selasa, 10 Mei 2011

(untitled)

I see lovers in the streets walking,
Without a care.
They're wearing out loud
Like there's something in the air
Oh and i don't care

They're treading lightly
No, they don't sink in
There's no tracks to follow
They don't care where they going

Minggu, 24 April 2011

my favorite cockroach catcher ♥

sebuah tulisan tentang hijau. 
dimulai sejak digital media menjadi sebuah tema acara di tengah kota.

---

Anggap saja kali ini memang mengantuk, bukan karena larut malam atau dingin tapi karena waktu berjalan sangat lama... mungkin keadaan yang sebenarnya adalah ssssaaaaaaaannnggggggaaaaaaatttt llll..aaaaaaa......mmmm.......aaaaaaaaaaaa.

Riuh rendah yang terdengar seperti kelakar dan tawa itu bersembunyi dibalik pintu. Pertandingan bolakah? atau suara gemuruh? entahlah, bisa jadi dua-duanya karenaa diluar sana awan sedang tersedak mungkin.
Sejujurnya gemuruh itu sangat membuat semuanya tidak nyaman, dan ya memang benar gemuruh adalah salah satu yang aku takutkan. Hal kedua dalam daftar menakutkan ku setelah makhluk (yang entah kenapa Tuhan menciptakannya) bernama KECOA. Versi bahasa inggrisnya terdengar lebih keren nampaknya, baiklah sebut saja mr. cockroach. Kita lupakan dulu sejenak si mr. cockroach, kembali ke malam yang terasa sangat larut itu.

Kemudian pintu dimana dibaliknya terdengar suara riuh rendah orang-orang, terbuka juga. Tidak sengaja dibuka untukku, tapi sayup-sayup terlihat banyak lalu-lalang disana. Seketika ada pantulan cahaya yang berasal dari sebuah kacamata. Lucunya, bagaimana bisa cahaya itu terpantul? mungkin karena dibalik pintu itu sangat gelap. Baiklah, saatnya masuk. Ternyata pantulan cahaya itu berasal dari sebuah digital media yang banyak terlihat di billboard-billboard jalanan. 2 kata yang ada di pikiran ku : WOWWW COOOOOL!

Dan ya, berdirilah disana entah siapa dia, dengan kacamata yang memantulkan sinar dan kedua tangan yang penuh, karena di tangan kanannya memegang kamera yang berlabel nikon dan di tangan kirinya terdapat walkie-talkie beserta kertas-kertas yang dilipat seadanya. kembalilah muncul pertanyaan dalam pikiranku yang kira-kira berbunyi "hushim?" (Kalo bingung, coba aja diucapin "hushim"). Akhirnya kuputuskan untuk keluar lagi dari pintu itu dan kembali menumpahkan kepala ku di sofa yang sedari tadi telah panas oleh pantatku.

Akhirnya terlihatlah jarum pendek di jam tangan milik orang yang duduk di sampingku yang menujuk ke angka 12 dan pantatku makin lengket di sofa itu. Mulalilah berkeluaran orang-orang dari pintu tadi, diantara orang-orang itu ternyata si kacamata dengan kedua tangan yang masih penuh memegang kamera dan walkie-talkie itu keluar juga. Berisik sekali mereka, seperti membicarakan tentang bola atau basket mungkin hmmm belum tentu juga sih sebenarnya.

Selang beberapa menit, bubarlah kerumunan itu. mulailah lalu-lalang beberapa sosok orang-orang di depanku. Tiba-tiba terlihat lagi si sosok kacamata yang sekarang hanya tangan kanannya yang memegang kamera dan lagi-lagi tampak belakang saja. Oke, tanpa sengaja bentuk kacamata si entah siapa dia itu terekam di ingatanku, bersamaan dengan sepasang sepatu converse yang lusuh yang dijejalkan ke kakinya.

6 hari berikutnya. Lokasi: di sebuah rumah makan,  tempat belum diketahui.

Semenjak enam hari lalu, pantatku mulai terasa lebih panas dari oven. Aku pun tersadar dari tidurku yang membawaku ke tempat entah berantah. Mungkin aku terbangun karena (tentunya) jok mobil yang kududuki sangat terasa panas. Ternyata benar tebakanku, mungkin kalau suhu pantatku diukur bisa alih fungsi jadi microwave. Di mobil itu, teman-temanku yang tingkat kewarasannya masih kupertanyakan hingga saat ini membawa kami yang berjumlah empat kepala ke sebuah daerah yang bernama Cugur (sebenarnya diantara kami sangat yakin daerah itu bernama Cugur karena sebuah plang di sebuah pondok yang diatasnya bertuliskan "TJOEGOER". Perkiraanku pasti pemilik pondok ini umurnya hampir mencapai 9 dasawarsa dan memelihara jenggot sepanjang 10 centimeter. Kenapa begitu? karena tampak luar pondok itu sangat sangat lawas, jadi imajinasiku pun melayang-layang sosok si pemilik pondok yang berbanding 11:12 dengan guru silatnya Chow Yun Fat.

Sebenarnya diantara kami, tidak ada yang berani masuk lebih dulu sampai akhirnya 25 menit lebih mobil kami terparkir diluar pondok, dan perut kami semua mulai tidak menerima lawakan-lawakan yang sudah dimulai sejak 25 menit lalu. Mulailah perut-perut itu bersenandung dan tidak ada jalan lain selain memasuki pondok itu.

"Ckiiiiittttt"
Tiba-tiba sebuah mobil berplat B 521 DLF berhenti 2 meter dari tempat kami parkir. Keluarlah seseorang dengan jaket abu-abu berhoodie, rambutnya hampir menutupi wajahnya jadi yang terlihat adalah sosok itu mengenakan kacamata. Nampaknya si pria berhoodie itu hanya menempuh perjalanan sendirian dan saat ini sedang terburu-buru. Sepertinya terburu-buru buang air, lalu si hoodie abu-abu itu pun masuk ke dalam pondok.

Dengan masuknya si hoodie abu-abu itu, hilanglah ketakutan kami. karena ternyata pondok itu tidak seseram tampilan luarnya. Akhirnya kami pun masuk ke pondok itu untuk memesan 4 mangkok indomie rebus+cabe rawit, 2 kopi, 1 teh hangat,1 air putih, 2 kerupuk putih dan 5 kacang goreng. Benar-benar menu makanan yang cocok untuk daerah pegunungan, bukan begitu?

Duduklah kami ber-empat dikursi kayu yang sudah sedikit lapuk. sejujurnya hal pertama yang aku takutkan, semenjak masuk ke dalam pondok ini adalah bau kecoa. Kecoa masih menjadi jawara pertama dari daftar hal-hal yang manakutkan untukku. Mau tak mau, kaki ku tetap memasuki pintu yang terbuat dari kayu tersebut. Mungkin bau kecoa itu berasal dari kayu yang sudah lapuk, pikirku. karena semua meja, kursi, dan peralatan-peralatan dapur juga terbuat dari kayu.

Nyatanya, si pelayanan yang melayani kami bukanlah nenek-nenek berumur 85 tahun seperti yang kami bayangkan di mobil atau gadis berambut panjang dengan wajah pucat. Pelayan itu pun menyapa kami "didieu mangsa katukang kuring nangtung…mangga atuh mangga akang-akang kasep, neng geulis, mangga.."

Gawat! diantara kami tidak ada satu pun yang mengerti bahasa sunda, yang bisa ku terjemahkan dengan baik hanyalah "ayo silahkan mas-mas ganteng dan mbak cantik, silahkan", selainnya bablas cuma bisa kami balas dengan cengiran dan anggukan.

Keluarlah si hoodie abu-abu dari pintu belakag pondok itu, benar bukan perkiraanku si hoodie abu-abu pasti uang air. Dia pun melewati meja kami dengan wajah yang masih terutup hoodie kemudian ia duduk didekat pintu masuk sekedar untuk minum kopi dan bersantai sejenak sepertinya. Kemudian aku memperhatikannya mengeluarkan sebuah bungkus rokok marlboro merah. Dilepaskannya hoodie itu dari kepalanya dan ia menyalakan rokoknya.

Aku melihatnya. Ya, aku melihat kacamata itu. Kenapa serupa dengan kacamata yang kulihat enam hari yang lalu? kacamata milik si pria berkamera dan ber-walkie-talkie. Apakah mungkin si hoodie abu-abu ini adalah pria yang kujuluki "hushim"? Lamunanku pun buyar karena indomie rebus yang mengepul dihadapanku sudah disajikan pelayan sunda itu. Setelah itu, aku berniat ke mobil untuk mengambil ipod ku yang tertinggal.

"JENGJENGG!!!" Di dekat mobil, kira-kira jaraknya hanya 15 cm dari kakiku, banyak kerumunan kecoa. Aku pun terdiam hanya terdiam dan kemudian memcah keheningan daengan berteriak "KECOAAAAA" dengan kaki yang masih berada di posisi yang sama hanya 15 cm dari kerumunan kecoa itu dan ekspresi yang sangar-sangat aneh, kira-kira seperti panik+takut+datar+ekspresif+terpaku+blank. Si hoodie abu-abu dengan sigap berdiri dihadapanku dan menginjak kerumunan kecoa itu. Aku hanya berdiri takut di belakang hoodie si pria ini dengan badannya yang masih tetap membelakangiku. Seketika badannya pun berbalik dan ya aku melihat kacamata itu lagi. Kali ini perkiraanku tak mungkin salah. Pasti dialah yang kujuluki "hushim" itu. Dia pun tersenyum dan aku melihat giginya yang berbehel berkata,

"Bereskann..??" Dilanjutkan dengan cengirannya yang lebar. Aku pun masih terdiam dan hanya mengangguk. "Phobia sama kecoa ya?" kemudian ia menyodorkan tangannya padaku, "Gw Elliott, panggil aja El"

 "Valerie. Panggil aja Val", Kemudian aku menyambut tangannya yang sedikit kasar, akupun menduga mungkin dia seorang pemain drum atau atlet. karena tangannya seperti kapalan, karena sering menggenggam benda-benda keras. Kemudian ia mematikan rokoknya, memakai hoodienya kembali dan tersenyum padaku.

"Well, nice to meet you Val", kemudian ia masuk ke dalam mobilnya dan pergi
Kata-kata terakhirnya itulah yang membuatku teringat. Semua orang selalu mengejekku karena phobia ku terhadap kecoa yang sangat akut. Termasuk, sahabat-sahabatku, bahkan seringkali mereka mengerjaiku agar aku lebih berani melawan phobia itu. Anehnya, untuk pertama kalinya aku merasa aman. He took my fear away. Dan ekspresi wajahku pun berubah, tersenyum.

Tak sabar aku ingin mencari tahu tentang si pria bernama Elliott itu. Mulailah aku mencarinya di google dan sayangnya ada 8975 orang yang bernama Elliott dan berusia 22-30 tahun. Ku ulang lagi pencarianku dengan berlokasi di Indonesia. Pencariannya berjumlah 327 orang. Tanpa sadar, sepanjang perjalanan pulang ke jakarta aku tetap memandangi browser di HP ku. 3 jam lebih aku melihat satu per satu nama-nama itu, namun dari yang ku lihat mereka bukanlah Elliott-ku.  Elliott-ku? sejak kapan aku mulai membubuhi nama Elliott dengan imbuhan kepemilikan orang pertama tunggal? Ya, sejak dia menjadi penangkap kecoaku (Aneh sekali ya, kalo ditulis dengan bahasa indonesia), baiklah aku ulang. Ya, sejak dia menjadi cockroach catcher-ku. Masih terdengar aneh ya? Okey, akan ku catat di agenda ku, hari Sabtu tanggal 23 Mei dan aku beri tanda ♥ Elliott, my favorite cockroach catcher.

Tiga hari sudah kuhabiskan mencari Elliott-ku di google, yang sekarang haya tersisa 32 orang lagi yang kemungkinan adalah si hoodie abu-abu berkamera dan walkie talkie-ku. Tiga hari kuhabiskan dengan melihat nama-nama Elliott yang 70% adalah bule. Elliott-ku kan orang indonesia, cuma namanya aja yang kebule-bulean, tapi kenapa namanya Elliott ya?hmmm..nama yang unik.. Okey, kulihat lagi satu persatu

 - Elliot Vankovich (pasti bule rusia yang tinggal di Indo, deh)
 - Mohammed Elliot Yassin (sounds like a terrorist, huh?)
 - Jonash Elliot (mungkin ini dia!! sayangnya mukanya kenapa bule?! -___- )
 - Elliott Hwang Huyhn (100% yakin pasti orang korea yg tinggal di Indo deh)
 - Michael Elliot Van Der Bundchen (Wowww! kaya nama penjajah belanda)
 dan berikutnya dilanjuti dengan Elliott bla bla bla, bla bla Elliott blablaba, yang uung-ujungnya bukanlah Elliott-ku

Sampailah aku melihat satu nama terakhir yaitu Julius Elliott, aku pun menyilangan telunjuk dan jari tengahku, semoga ini adalah Elliott-ku. Dan ternyata...... Bukan.


Senin,  25 Mei. Sebuah Coffee Shop.

Hari ini  adalah hari pertamaku bekerja sebagai Fashion Editor di majalah Wanita. Hari yang cukup menegangkan untuk mengenal orang-orang baru disini. Namun, aku belum berkeliling gedung ini, aku baru hanya menjelajahi lantai 19 yang merupakan ruangan HRD dan lantai 23 yang merupakan lantai khusus untuk redaksi majalah Wanita. Sebelum aku pulang, aku memilih untuk membeli secangkir green tea latte di coffee shop yang letaknya di basement gedung kantor itu. Nyaman sekali disana, karena tidak seperti di coffee shop lainnya yang antriannya meliuk-liuk. Aku ambil pesananku dan kemudian melangkah keluar coffee shop itu. Green tea latte adalah temanku sore hari itu di busway.


"Val?" panggil seseorang di belakangku. Aku pun menoleh ke belakang dan betapa terkejutnya aku melihat seorang pria berdiri dengan kacamata dan tersenyum lebar.
"Elliott?", &^)(*&^%$#@#$^&*(&%$#, aku tidak dapat menggambarkan ekspresiku saat itu, pasti terlihat aneh, sangat aneh.
"Hehh. Ekspresi lo persis kayak waktu itu tragedi kecoa itu deh." Dia pun mengacak-acak kepalaku.

Aku pun membalas dengan tersenyum. Aku pun enggan pulang, pikirku, busway bisa menungguku. Tapi kesempatan kedua untuk bertemu dengan Elliot si kacamata? Tak bisa menunggu.

Obrolan kami pun menjadi sangat seru. Mulai dari film Forrest Gump yang sama-sama kami suka, fashion, Nikon vs Canon, homoseksual, band-band britpop, insect phobia yang kuderita sampai kacamata. Aku pun mengaku sejak pertama kali aku bertemu dengannya, kacamatanyalah yang menarik perhatianku. El pun tertawa dan membiarkanku memakai kacamatanya di sepanjang perjalanan pulang. El dan aku berhenti di sebuah groceries, aku melihat ke dalam rak-rak buah. Kenapa di toko ini semua pisangnya tidak berwarna kuning?

"Knp val? oooh pisang itu. Kalo disini, pisangnya warnanya ijo val, soalnya pisang yang warnanya kuning cepet busuknya."

Aku pun masih terdiam karena baru saja mengetahui hal yang belum pernah aku ketahui sebelumnya. Bahwa pisang kuning itu lebih cepat busuk.

El, si cockroach catcher favoritku membawaku ke seberang jalan dan aku pun tersadar, kembali pada tanggal 23 Mei, El menghilangkan phobia terbesarku. El menghilangkan rasa takutku pada kecoa yang sebenarnya bagi sebagian orang itu bukanlah hal yang penting. Tapi El tidak ingin aku memiliki phobia itu, El memusnahkan semua binatang menjijikan yang paling kutakutkan itu pada saat itu.

Ku buka daftar hal-hal yang paling menakutkan bagiku. Disana tertera COCKROACH pada urutan nomor satu..

                    Valerie's Biggest Fear 
        1. COCKROACH
        2. Thunder
        3. Storm
        4. Frog
        5. Sleep with no blanket
Kucoret lah urutan nomor satu itu,
  1. COCKROACH  ----> defeated by my favorite cockroach catcher, El  ♥

Terima kasih Elliott-ku, Muhammad Elliott Smith.
(Sebuah nama yang diambil dari nama penyanyi favorit orang tuanya)


Love,
Valerie Anastasha

---
Ternyata kanvas itu mulai berwarna kembali, mungkin ceria, mungin juga penuh tawa.
Terima kasih untuk si kacamata yang berhasil membuatku melihat dari segala perspektif yang berbeda.
Lucunya, dengan kacamata itu, pisang tak lagi berwarna kuning.


Terima kasih juga kepada kawat pada behel itu, yang mengajariku kembali cara untuk tertawa dan tersenyum bukan dengan gigi namun dengan hati


Terima kasih juga kepada sepatu converse lusuh, yang tak hanya mengajariku berjalan atau berlari bahkan mengajariku melompat dan terbang

Kamis, 27 Januari 2011

aku dan sepatu kuningku

this is not a story about something, it's a story about everything



"Things changed and i live in present :)"
"But things changed and i still remain the same"
".............."
"?"

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Mungkin semua orang punya sepatu baru atau hanya memiliki 1 sepatu.
Tp aku melihat banyak sepatu indah dan hanya memilih memakai 1
dan hanya SATU

Kuning - Entah kenapa di setiap toko yang aku lihat, semua tempat yg aku kunjungi
Semua sepatu itu indah dilihat tp saat pertama aku mencoba, ternyata tidak seindah pada saat aku memakainya. Aku tidak putus asa, aku tetap berjalan mengitari setiap toko krn aku butuh sepatu baru, aku ingin memakai sepatu itu, aku ingin selalu mengenakannya krn setiap aku berjalan aku selalu melihat kebawah, aku selalu melihat sepatu apa yg ku pakai dan setiap aku melihatnya aku tersenyum.

Aku lupa berapa sepatu yang telah ku lihat, tp tetap tak ada yang nyaman ku pakai.

Aku lelah dan akhirnya pulang, dijalan pulang aku kaget krn ada sebuah toko yg ternyata ada di dekat rumahku. Toko yg menjual sepatu kuning. Sepatu itu sederhana dan aku suka, warnanya kuning seperti pisang. Ternyata aku sudah sering melewati toko itu tp aku tidak menyadari si sepatu kuning. Saat aku membawanya pulang, aku senang sampai akhirnya aku tak sadar aku kembali menyanyikan lagu yg ceria setelah sekian lama aku tidak pernah lg benar2 merasa ceria.

Sejak itu aku selalu memakai sepatu kuning. Aku selalu tersenyum saat aku melihat sepatu kuning itu, entah knp aku tersenyum. Bahagia? Ya, aku rasa aku bahagia. Aku tertawa lagi, aku tersenyum lagi dan semua org tidak menyadari hal itu krn smua org tdk benar2 melihat sepatu apa yg aku kenakan. Semua org tidak benar2 tau bahwa aku bahagia memakai  sepatu kuning.

Aku tertawa bersamanya, aku menangis bersamanya, aku memakai sepatu itu kemanapun aku pergi, tak perduli bahwa org lain melihat si sepatu kuning yg kontras berbeda dgn warna pakaianku. Aku tak perduli dgn pendapat orang krn yg aku rasakan, aku nyaman dgn sepatu kuning itu dan aku rasa aku tidak berniat menggantinya dgn sepatu lain.


Iron Man - Sudah 5 bulan aku memakai sepatu itu, walaupun banyak sepatu indah lainnya yg aku lihat. Tp aku tak ingin mengganti sepatu kuningku. Iron Man 2, aku memakainya saat itu, didalam studio XXI pun aku duduk bersama si sepatu kuningku. Berkali-kali aku melihat kakiku, melihat sepatu kuning dan aku tetap tersenyum. Aku bahagia. Dan ya, saat itu merupakan salah satu momen yg terbaik yg aku miliki selama 20 tahun.


Banjo - Sepatu kuning sangat sering aku pakai saat aku membawa banjo. Banjo adalah panggilan untuk mobilku, si baleno hijau. Banjo pun sudah terbiasa dgn kehadiran sepatu kuningku, tidak ada sepatu lain lagi di dalam banjo. hanya si sepatu kuning. Dan ya aku rasa, sekali lagi aku bahagia. tidak merasa sepi lagi. Tidak menyetir sendiri lg, krn si kuning menemaniku. Aku tersenyum.


Full time best friend and a part time lover - Mungkin ini kiasan yg tepat untuk menggambarkan kisahku  dan si kuning, sepatu ini datang dan aku pakai tiap harinya. Mungkin aku tidak memakainya bertahun-tahun, tidak pernah kupamerkan ke semua teman-temanku, tidak pernah memakainya saat aku pergi ke acara formal, tidak pernah aku pakai saat dinner romantis tp sudah banyak kisah dan waktuku yg kubagi bersama sepatu kuning. Sudah banyak bagian sepatu itu yang aku tambal krn rusak. Namun si kuning tetap nyaman ku pakai dan aku tidak ingin menggantinya dgn sepatu lain.


.......... - Aku bingung. Aku tidak tau. Aku menangis. Si sepatu kuningku rusak. Banyak bagian yang tidak bisa aku tambal lagi. Banyak bagian yang terlepas dan berapa banyak lem yg ku rekatkan, ternyata tidak cukup untuk membuatnya nyaman ku pakai lagi. Ada apa dgnmu Sepatu kuning? Knp setiap saat ku memakaimu, aku merasa kan sakit? Knp aku sampai menangis saat aku membetulkanmu? Knp bagian-bagian yang terlepas itu tidak mau ku rekatkan lagi?
Aku pergi tidak dengan sepatu kuning lagi, ada yang janggal, ada yang hilang, ada yg berbeda. Saat sepatu kuning membuat kakiku sakit dan berdarah, aku lelah memakaikan lem agar aku bisa memakainya dengan nyaman.

Saat aku melihat ke toko lain, untuk mencari sepatu kuning lainnya, ternyata memang tidak ada. Mungkin saat aku tidak memakai si kuning, kaki ku tidak sakit, tp aku sangat merasa kesepian. Teman-temanku meminjamkanku sepatu mereka untuk ku pakai, tp aku tidak bisa. Aku tidak ingin sepatu lain, aku ingin sepatu kuningku. Aku ingin sepatu kuningku. Di setiap aku memandang, selalu ada sepatu kuning. Di setiap aku memandang, pikiranku menari2 ke beberapa bulan yg lalu saat aku merasa bahagia. Namun sekarang aku merasa hampa. Sudah lama aku tidak tertawa bersama sepatu kuning. Sudah lama aku tidak tersenyum saat aku menari2 bersamanya.

Aku memang tidak memakai sepatu kuning selama bertahun-tahun, aku memakainya baru beberapa bulan, namun semua kenangan bersama sepatu kuning masih bergema kuat dalam ingatanku. Kesederhanaannya dan keinginannya untuk selalu menemaniku. Tp skrg sepatu kuning warnanya sudah memudar, aku ingin mengembalikan warna itu, aku ingin membuatnya seperti baru lagi dan bisa ku pakai lagi dengan nyaman. Krn masih banyak kisah hidupku yg ingin ku lalui bersama si sepatu kuning. Mungkin si kuning hanyalah sebuah sepatu. Tp bagiku, sepatu kuningku adalah segalanya....

Selasa, 25 Januari 2011

bayang-bayang bulan


Some people thinking about the moon because of its beauty
A few of them staring at the moon everytime they feel lonely
Yeah, moon is the best company to share each and every solitude
But no one look back for the moon to ensure how moon could stay up all night
And the moon will always stay in the sky and not turning back when everyone else does leave the moon
All alone.

-----------------------------------------------------------------------------------------
Si gadis kecil merengkuh boneka kecil itu dan mendongak keluar jendela. Tangannya menjulur keluar dan merasakan dinginnya malam. Kepala nya menengadah memandang bulan malam itu, bergumam kecil dan berandai2. Seandainya bulan bisa menggapai tangan mungilnya, ingin sekali ia menemani bulan melewati setiap malam kesepian. Ingin sekali ia menari2 dibawah sinar agar bulan tau bahwa ia tidak sendiri. Si gadis kecil bergumam lirih, ia ingin menitipkan sejuta cinta untuk ibunya yang sudah tiada. Sang Malam selalu memutarkan nyanyian selamat tidur yg dinyanyikan ibunya, si gadis kecil bersedih dan sang bulan ada disana. Menemaninya. Ia mulai menguap dan sekejap matanya terpejam. Lalu,

Bulan kembali sendiri lagi dan tak berteman

Seorang istri yang setia itu menunggu di halaman belakang, seorang istri yang diperlakukan selayaknya seorang simpanan, tidak pernah dihargai dah hanya disia-siakan. Tak pernah tau suaminya sedang melakukan hal apa, tak pernah tau apapun selain sang suami berangkat pukul 7 dan pulang pukul 9. Termenung meratapi kesalahannya dimasa lalu. Mendongak melihat bulan, dan setidaknya ia merasa tidak sendiri. Ia menatap sang bulan dalam lamunannya dan berkata "Adakah bulan lebih kesepian dari pada aku? Apabila bulan memiliki lidah, apa yg akan ia jeritkan?" lalu sang istri terbangun dari lamunannya dan masuk ke dalam, meninggalkan bulan sendirian.

 "Taukah bahwa aku sangat kesepian, semua orang hanya melihat ku dari kejauhan dan tak ada satupun yg mendekat. Bahkan bintang-bintang tidak pernah menemaniku di kala hujan. Tapi aku tetap berdiri disini dengan tegar walaupun didalamnya aku hancur lebur. Aku hanya indah diihat dari kejauhan, tp saat dilihat dgn dekat aku tak seindah apa yg selama ini terlihat"

Kegagalan. Mungkin itu ketakutan terbesar semua orang. Dan merupakan satu-satunya ketakutan yg dimiliki seorang ayah. Ketakutan akan masa depan yg masih ia cerminkan dari kesalahan masa lalu. Ketakutan atas kerajaan yg didirikannya akan runtuh suatu hari nanti. Ketakutan bahwa anak-anaknya tidak bisa menjadi dirinya. Ketakutan yg semakin besar yg berubah menjadi sebuah obsesi. Obsesi yg menyeretnya lebih dalam dalam dunia kesendiriannya. Kesendirian yg penuh megalomania, tanpa mencintai kerajaan megahnya. Dibalik kacamata seorang ayah yang sepertinya tidak akan pernah pecah itu, tersimpan banyak rasa takut dan masih terdapat jiwa seorang anak laki-laki disana. Kacamata itu hanya menutupi semua bagian dirinya yang tidak ingin terlihat. Kacamata itu menutupi rasa kesepiannya yg begitu besar. Sang ayah malam itu, ditemani dengan belasan puntung rokok dan hey, ternyata sang bulan masih ada disana dan melihat semua kejadian ini. Sang bulan melihat raut wajah kelelahan, lelah untuk berpura-pura egois, lelah untuk berpura-pura menjalankan semua yg baik-baik saja. Bulan tau, malam itu ia akan menemani lelaki tua itu. Sang ayah mungkin tidak sadar bahwa bulan akan selalu ada disana dan bersedia dengan suka rela menemani jiwa kesepian tiap manusia. Sesaat sang ayah melihat keluar jendela mobilnya, dan memandang bulan, desahan napas lelah keluar dari dirinya. Seakan ia merasa desah napas lelah yg keluar dari mulutnya, bersamaan dengan berkurangnya sedikit demi sedikit ketakutan yg mencekam dirinya itu. Sekali lagi ia menatap bulan, lama sekali, ditatapnya pekat pekat bulan itu. Dan mulai bertanya lagi "Aku, seorang laki-laki yg memiliki keluarga, memiliki pekerjaan dan setidaknya aku masih memiliki tujuan hidup, aku masih merasa sepi. Bagaimana denganmu, Bulan? Dunia seakan tak adil, membiarkan mu bersinar indah di malam hari tanpa memiliki pasangan setia disisimu. Pernahkah kau tersenyum dalam kesendirianmu itu, Bulan?"

"Ya, aku menikmatinya. Kurang lebih. Karena tidak banyak yg dapat ku lakukan selain menikmatinya. Selain itu aku juga sudah biasa melewati ribuan malam hanya berteman dengan bayang2 hitam. Aku berdiri di balik matahari, sinarnya yg terhalang olehku. Membuatku bersinar sedikit redup. Dan ya, aku kesepian"

Malam itu jauh lebih dingin dari malam-malam sebelumnya. Bahkan selimut yg melilit pun tak sanggup memberikan kehangatan. Seorang kekasih gelap, tertidur disamping pria yg dicintainya, pria yg belum tentu mencintainya atau yg hanya berpura-pura mencintainya. Sekali lagi satu malam diantara ribuan malam yg selalu membuatnya gelisah dan terjaga sepanjang malam. Cahaya bulan masuk melalui jendela ruangan berdinding 4 itu. Bulan pun menyapa si kekasih gelap yg sedang menatap damai pria yg tertidur di sampingnya. Si kekasih gelap yang memiliki jutaan harapan itu menangis dalam senyuman dan berteriak dalam diam. Ia tau semua harapan indah itu tak akan pernah jadi kenyataan. Ia mampu melakukan apapun hanya untuk dapat merasakan sedikitnya cinta yg sudah lama hilang dr hidupnya. Cinta yg ia sendiri tak pernah tau apa yg sedang ia jalani, cinta yg hanya merupakan hadiah dr si pria krn telah setia menemaninya berjalan dalam gelap, cinta yg mungkin hanya sebuah formalitas. Bulan melihat air mata yg sudah berhenti berderai, krn mata itu lelah menangis. Juga sepasang kaki yg terkulai lemah, krn sudah tak sanggup berdiri untuk menunggu ketidakpastian yg tak akan pernah datang untuk menjemputnya. "Bulan, pernahkah kau menjadi bayang-bayang seseorang? Pernahkah kau tak terlihat?"

"Aku adalah bayang-bayang matahari. Semua orang semua makhluk hidup tidak ada yang dapat meihatku di pagi hari. Karena aku sembunyi di balik matahari yang tak membiarkanku keluar. Aku sama seperti dirimu yang hanya terlihat pada malam hari, disaat hampir semua orang mengacuhkanmu. Aku sama sepertimu yang hanya berdiri sendiri disaat kau seperti tertimpa hujan. Bahkan pelangi pun tak mau menemaniku. Begitu juga dengan binntang-bintang. Aku hanya berada di sana sendiri, menghadapi gelap dan dinginnya malam. Sama sepertimu, aku hanyalah kekasih gelap matahari."

Kamis, 20 Januari 2011

Monkryptonite (The Yellow Kryptonite "The Yellow. Yellow Glow of Home")

Sadar ga kalo semua benda solid di dunia ini punya kelemahan, baik fiktif atau non fiktif?
Sekuat-kuatnya pohon, pasti punya kelemahan, sebut saja : angin dan hujan deras
Selincah-lincahnya kucing, kelemahannya adalah basah
Sekonyol-konyolnya Jack Sparrow, kelemahannya adalah "The Kraken"
Setajem-tajemnya kaktus, kelemahannya adalah air
Dan yg terakhir yg ada di kepala gw saat ini adalah SUPERMAN

Kelemahan superman yg bisa ngapain aja itu adalah KRYPTONITE.

Mau dia bisa ngangkat pesawat terbang, mau dia bisa keluar masuk berbagai macam galaksi.
Mau dia terbang seenak-enak udelnya di luar angkasa, mau dia punya penglihatan super.
Mau dia turun ke bumi barengan sm meteor yg panas, tp semuanya ga sebanding saat dia ketemu sm sebuah  batu dari planet Krypton itu. Ya, kryptonite. Batu yg warnanya hijau itu walaupun cuma berupa serpihan kaya debu, bisa bikin si superman yg super duper hebat itu jadi ga bisa berkutik dan kehilangan kekuatannya.

Kebayang ga kenapa komik Superman yg umurnya udah 30 tahun pas nyokap gw baru lahir itu sampe sekarang masih selalu diinget smua orang. Mau kakek-kakek, mau tante-tante mau anak muda, mau anak kecil, pasti si Superman ini selalu pernah jadi kisah sendiri2 buat semua orang. Ada juga yg sampe saat ini berdebat tentang pahlawan super mana yg lebih hebat. Antara action figure X dan Superman, antara senjata rahasianya si Y sama kekuatannya Superman. Dan kalo dipikir-pikir lagi semua action hero aja punya kelemahan, dari action hero yg belakangnya pake akhiran -MAN sampe yg namanya polos doang kaya DareDevil,bahkan si Poison Ivy lemah karena racunnya sendiri. See, semua action figure itu punya kelemahan. Bukan begitu bukan?

Kalo diperhatiin semua penulis buku ataupun sutradara film pasti dengan sengaja bikin plot cerita yg menunjukkan kelemahannya si superhero itu. Padahal sebenernya bisa aja kan si Superhero ini dibuat sempurna tanpa cacat sedikitpun. Toh semua penikmat buku dan film itu tau kalo ceritannya cuma fiktif belaka. Mari kita bermain-main dengan kata 'kenapa' dalam konteks ini. Bisa aja sih itu buat bikin dinamika ceritanya naik turun dan ga monoton. Atau emang dari sananya si penulis buku dan sutradaranya sadar 100% kalo kelemahan-kelemahan itu malah yg bikin cerita yg mereka buat itu jadi sempurna. Kalo semua orang ditanya siapa nama tokoh cw yg ada di cerita Superman pasti banyak yg lupa dan ga tau. Hayo, kalo lagi nyebut 'Superman', yg ada di kepala pertama kali itu si tokoh cwnya, Lois Lane atau benda yg bisa bikin Superman lemah, Kryptonite? Pasti jawabannya 40:60. Apalah artinya si Kryptonite itu di ingatan orang-orang, tp dia lebih diinget ketimbang si Lois Lane.

Balik lagi ke lamunan gw di bulan Februari 2010, gw selalu ga pernah tau arti lagu Kryptonite nya Guy Sebastian. Padahal lagu itu lumayan lawas sekitar taun 2005. Gw baru ngeh makna lagu itu, gw kira kryptonite itu merupakan verb atau noun di bahasa inggris. Dengan bodohnya gw sampe liat kamus bahasa inggris karena pengen tau arti Kryptonite itu apa. Dan jackpot! gw ngerti makna itu lagu apa. Kryptonite nya itu merujuk ke bagian atau hal yang ngebuat si Guy Sebastian itu jadi lemah. Cerita Superman dan kryptonite serta planet Krypton emang cuma fiktif, tadinya gw berpikir gitu. Tapi setelah Februari 2010 yg gw lupa tanggal berapa tepatnya, lamunan gw terpecahkan sama wacana kryptonite yg kedap-kedip di kepala gw kaya lampu neon. Tulisan yg gede banget di kepala gw kurang lebih kaya gini KRYPTONITE. Bayangin itu tulisan pake Arial Black 32 bold CAPITAL underline dan kedap-kedip kaya lampu neon.

Lalu gw mulai bikin statement yg kedengerannya kaya pertanyaan, 'Siapa bilang kryptonite itu fiktif!' (sengaja gw kasi tanda seru biar ga keliatan kaya pertanyaan). Kalo gw bisa jadi proklamator, udah gw proklamasiin itu statement gw di depan smua orang. Kalo perlu pake upacara bendera sekaligus tanda tanganin teks proklamasi buatan gw di atas batu nisan. How cool is that! Ternyata si cerita fiksi soal kryptonite itu emang nyata. Kali ini, bedanya there is no such thing as hero or action figure. Simply, it's just me and (un)luckily i got my kryptonite. Tergantung dari perspektif mana diliatnya itu kryptonite bisa jadi lucky draw atau malah unlucky draw buat gw. Gw pun menemukan kryptonite milik gw sendiri, gw kasi nama Monkryptonite. Kalo Kryptonite nya Superman warnanya ijo, kalo punya gw warnanya kuning. Makanya jadi Yellow Kryptonite, terus gw kasi embel2 biar terdengar kaya cerita fiksi beneran "The Yellow. Yellow Glow of Home".

Monkryptonite gw itu gw singkat jadi Monky (biar ga ribet), jadi cuma punya 1 VOKAL dan 4 KONSONAN. Gw bukan superman apalagi action figure cw kaya wonderwoman atau ultraviolet. Simply, it's just me, just another human yg secara ga sengaja punya kryptonite yg gw milikin sendiri, Monkryptonite. Sebelum-sebelum gw nemuin kryptonite gw sendiri (yg pastinya bukan berasal dari planet Krypton) gw bisa tahan banting sama apapun. Bahkan bisa ngapain aja, tanpa punya kekuatan super. Hadirlah si Monky ini, yg kalo gw telusurin asalnya dari sebuah negara yg punya julukan 'The Great Wall'. Yg kalo diibaratin kaya Superman, gw udah ngelawan musuh-musuh tangguh dan udah meluluh lantahkan monster-monster yg segede gedung 100 lantai kaya di film ultraman. Tapi muncul si Monky ini, yg malah jadi kebalik keadaannya jadi gw yg luluh lantah dan sangat sangat lemah. Aneh ya? Gw aja juga aneh sampe sekarang. Kenapa bisa begini kenapa bisa begitu. Yah ga bakal abis deh tuh pertanyaan kalo udah 1 kenapa muncul di pikiran gw. Pasti si kenapa yg pertama muncul itu bikin pohon keluarga di pikiran gw. Jadi beranak cucu, malah jadi berbuyut. Tapi yasudahlah ya biarkan aja si kenapa itu tumbuh dengan alami di kepala gw, biarin jawabannya jadi misteri yg tak terungkap (macam cerita sherlock holmes aje).

Ajaibnya kryptonite gw itu bisa dipeluk, dari matanya kaya keluar udara anget 38 derajat celsius, bisa berubah bentuk jadi nyeremin, bisa jadi galak nyaingin galaknya dosen Public Speaking gw, bisa jadi lembut banget kaya bulu angsa, bisa juga jadi dingin kaya salju dan berbagai bentuk transformasi lainnya. Lucu ya? Iya lucu banget, sekarang gw bisa senyum-senyum sambil posting ini, gatau deh beberapa jam kemudian gw bisa ngapain. Bisa aja gw ngeliatin tu foto Monkryptonite gw sampe gw ketiduran. Bisa aja gw sok sibuk sm hal lain biar pikiran gw ga terdistract. Tapi gw mau tanya deh, what is your kryptonite?

Pesan untuk 1 vokal 4 konsonan: fwiwisly.