Terdiri dari tanah kering, pepohonan gersang dan rumput. Disitulah Gunung.
Mencoba menjauh dr hingar bingar dan kebisingan ibukota yg sesak.
Tempat akhir pelarian yg sempurna, menyatu dgn alam.
Gunung mendamba hujan yg memberi kehidupan untuknya. Seperti seorang anak lelaki yg mendamba arti hidup.
Gunung dan hujan nampak serasa namun tak sama
Gunung berdiri kokoh sendiri, tak berpasang, tanpa tersentuh manusia, dan sendiri. Mungkin ada kalanya ia kesepian, tp kemana lg harus berlari mengusir sepi? bukankah gunung adalah akhir dr pelarian?
Hujan....
Hujan pun tak berteman, dikelilingi awan gelap, tak bisa berucap krn angin dan petir berteriak lantang. Hujan punya banyak kisah untuk berbagi sampai datangnya pelangi. Semua tak mendengar, hanya Gunung.
Karena hanya Gunung yg tau arti sepi.
Gunung dan hujan serasa tapi tak sealam.
Tak seperti Gunung dan lava.
Atau seperti Hujan dan awan.
Gunung dan hujan, mungkin tak bisa seirama.
Alam punya peran. Ini pun bukan pilihan, karena hujan bukan lava dan gunung bukan awan.
Seperti rasa yg tak sejalan.
Salam,
Hujan
keren, mba sukses terus.."
BalasHapus