Selasa, 08 Oktober 2013

Green Tea Latte With Caramel

For the love one that ever growed and lived in me. Caramella / Caramello.
The one that will always be remembered beautifully.


--------------------------------------------

Hi aku Latté, 
atau bisa disebut juga dengan Caffe latte yang artinya kopi susu. 
Mungkin beberapa dari kalian udah tau ya aku ini apa, aku ini adalah kopi yang terbuat dari espresso dan susu. Aku punya 2 sisi rasa dikarenakan aku terbuat dari espresso dan susu. Aku terkadang terasa pahit karena kadar espresso yang lebih tinggi atau aku terkadang terasa manis dan hangat karena kadar susu yang lebih tinggi dalam secangkir gelas. Aku dapat menjadi berbagai macam rasa, tergantung cita rasa dari Latté-holic yang akan meminumku. 

Aku pertama kali diramu oleh seorang pemilik Café yang merupakan barista pertama di Italia bernama Lion Meiorin pada tahun 1950. Awalnya orang-orang di Italia (khususnya pengunjung Cafe milik Lion) tidak terbiasa dengan rasa Cappuccino yang tajam sehingga meminta untuk ditambahkan lebih banyak susu. Sejak itulah, Lion mulai bereksperimen untuk mencampur espresso dengan susu dengan perbandingan 1:3.

Aku pun mulai merambah ke Amerika dan entah kenapa orang-orang disana memodifikasi namaku menjadi Latte dan juga memodifikasi pencampuran antara espresso dengan susu dengan perbandingan 1:2. Sehingga rasa-ku menjadi lebih kuat dan pekat. Semenjak itulah mulai bermunculan coffee shop yang memiliki beberapa franchise multinasional di berbagai negara. Jadi, aku pun mulai terkenal di negara-negara Afrika, Australia dan Asia.



Ini aku: hangat, penuh cinta dan terkadang terasa pahit.  

Sampai pada suatu hari sebuah coffe shop yang namanya dirahasiakan demi kepentingan umum ngelakuin eksperimen dengan mencampurkan ku dengan minuman lain yang berasal dari negara lain, yaitu Matcha.

Matcha atau yang lebih terkenal dengan sebutan Green Tea itu salah satu jenis teh hijau yang menjadi ciri khas minuman teh di Jepang. Ternyata budaya Jepang sama budaya aku berasal tuh beda banget, sampai minum teh aja pake upacara segala. Nah si Matcha ini teh hijau yang berkualitas tinggi yang digiling menjadi bubuk teh yang aromanya yang harum sehingga sering dipakai untuk perasa berbagai minuman lainnya. Awalnya si Matcha ditemukan di daratan Tiongkok dan digunain sebagai obat karena punya banyak khasiat yang terkandung di dalamnya.

Si Matcha ini awalnya populer di Tiongkok, tapi zaman kerajaan Kamakura, pendera Eisai dan Dogen ngebawa Matcha ini sambil menyebarkan ajaran Zen. Nah jadilah si Matcha dan ajaran Zen ini merupakan unsur penerangan spiritual di Jepang. Wahh ternyata si Matcha ini sakral ya di tempatnya berasal. Nah semenjak itulah, karena si  ini khasiatnya banyak banget pada Dinasti Tang, acara minum teh ini menjadi acaranya kalangan elit karena perangkat minum teh beserta jenis Matcha-nya dipilih yang paling berkualitas. Acara minum teh di jaman dinasati Tang ini disebut juga dengan Karamono Suki atau yang artinya merupakan minuman untuk kalangan atas. Semenjak Karamono Suki ini menjadi trend untuk kalangan elit di Jepang. Mulailah para keluarga elit mulai memberikan nama aliran minum teh untuk upacara yang dihadiri oleh keluarga besar mereka masing-masing. Sampai saat ini pun tradisi minum teh masih menjadi kebiaaan orang Jepang. Tapi karena sekarang udah jaman modern, Matcha Green Tea pun udah banyak di modifikasi dan sekarang udah jadi lifestyle yang sehat untuk kalangan muda sampai tua di Jepang. 

Awalnya aku gak bisa ngebayangin gimana rasanya bisa dicampur sama si Matcha yang buanyak banget perbedaannya. Aku dan si Matcha berasal dari kebudayaan yg berbeda (aku dari barat dan Matcha dari timur), terus kita jenis minuman yang berbeda, aku kopi dan dia teh.

Tapi persamaannya sih, kita sama-sama punya khasiat buat peminum, hangat dan yaa terkadang rasanya pahit.

Pertama kali aku dicampur dengan si Matcha ini oleh seorang barista di sebuah coffee shop. Barista itu pun kasih kita nama: Green Tea Latte. Percampuran antara Latte dan Green Tea (karena beberapa orang kurang familiar dengan nama Matcha, jadi si Barista pun menggunakan nama Green Tea). Mungkin buat beberapa orang Green Tea Latte itu rasanya aneh. karena pecinta teh biasanya ngga mengkonsumsi kopi dan pecinta kopi ngga mengkonsumsi teh. Tapi ternyata ada juga lho yang suka sama percampuran rasa aku dan si Matcha, cuma orang-orang tertentu aja sih yang suka banget sama percampuran kita ini. Menurut yang suka, Green Tea Latte itu rasanya unik, manis dan enak buat temen ngobrol (diminum sambil ngobrol maksudnya).


Ini si Matcha: simple, hangat dan terkadang terasa pahit

Sampailah pada suatu hari, ada seorang pelanggan di coffee shop itu yang request untuk ditambahin Caramel di dalam minuman Green Tea Latte-nya. Semenjak itulah Caramel itu jadi ikut tercampur dan jadi bagian dari toping Green Tea Latte. Akhirnya si pemilik Coffee Shop itu mengganti menu Green Tea Latte menjadi Green Tea Latte with Caramel.

Mungkin Caramel hanya sebagai topping dalam penyajian Green Tea Latte, tapi Caramel itu jadi pelengkap buat aku dan Matcha. Ngebuat aku dan Matcha jadi lebih sweet dan lebih enak. Aku, Matcha dan Caramel ibaratnya sebuah keluarga. Sayangnya ga semua orang bisa menikmati kita secara bersamaan, kadang ada yang mau aku aja, atau Matcha aja. Kadang ada yang mau pesen Green Tea Latte (aku dan Matcha tanpa Caramel).


Ini Green Tea Latte with Caramel isinya ada Aku, Matcha dan Caramel

Buat penikmat Green Tea Latte, boleh dicoba ya plus Caramel-nya. Rasanya lebih sweet dan penuh cinta. Mungkin tanpa Caramel, Green Tea Latte kurang menyatu dan kurang begitu manis. Caramel berhasil menyatukan aku dan Matcha yang tadinya rasanya aneh, jadi lebih manis dan enak untuk dinikmati.

Terima kasih Caramel. Peluk cium dari Aku dan Matcha untuk kamu.


-----------------------------------------------

Amel, Caramella/Caramello. The one that ever made me happy to had, and the one that made me sad knowing that i can't have. You were a little when i saw you growing, and you were still a little when i hold you in my arm and can't grow anymore.

I am sorry, we are sorry. If only this is the right time, i had to be the happiest mom-to-be to have you. We love you Caramella/Caramello.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar